Amed Beach... Dimana itu? Spontan saya bertanya sama si boss waktu dia bilang mau ke Amed Beach Lebaran taun ini. Di daerah Karang Asem, katanya pantainya bagus, bisa langsung snorkling. Denger kata snorkling, saya langsung tertarik - secara dari dulu emang suka banget snorkling.
Punya rencana seperti ini, saya pun mulai cari2 penginapan di seputar Amed Beach. Tidak ada hotel berbintang di sana, kebanyakan yang ada di sana adalah villa-villa yang sepertinya dikelola orang perorangan. Villa-villa itu hampir sama tipenya, rata-rata semua menghadap pantai. Tapi akhirnya kami disewakan tempat oleh temannya si boss di villa tempat mereka menginap, karena memang perginya juga janjian bareng2.
Hari saat kami berangkat ke Amed adalah hari pertama Lebaran. Kami menyewa mobil Toyota Agya Matic dengan harga 275/ hari (termasuk tinggi karena sedang high season) dan carseat seharga 50rb/ hari. Kami menyewa selama 3 hari, karena setelah dari Amed, kami akan ke Ubud dan ke Seminyak sebelum kembali ke Jakarta.
Perjalanan Kuta-Karang Asem kalau menurut Waze akan memakan waktu sekitar 3 jam, tp kl ditambah macet dll, bakalan lebih dari itu. Sekitar jam 9 kami jalan dari hotel kami yang terletak di dekat Bandara Ngurah Rai, lalu kami sempat mampir untuk sarapan sebelum meneruskan perjalanan ke Amed Beach. Menuju ke Amed Beach, kami melewati beberapa tempat wisata yang lumayan membuat lalu lintas tersendat, apalagi kebanyakan tempat wisata tersebut berada di jalan yang kecil.
3 jam setengah, setelah melewati jalan-jalan yang lumayan bisa dibilang extrem (naik turun, berliku2) akhirnya kami sampai juga di Amed Beach. Huihhh lega rasanya... saya pun pengen cepat2 turun dari mobil dan menikmati pantai.
Hari saat kami berangkat ke Amed adalah hari pertama Lebaran. Kami menyewa mobil Toyota Agya Matic dengan harga 275/ hari (termasuk tinggi karena sedang high season) dan carseat seharga 50rb/ hari. Kami menyewa selama 3 hari, karena setelah dari Amed, kami akan ke Ubud dan ke Seminyak sebelum kembali ke Jakarta.
Perjalanan Kuta-Karang Asem kalau menurut Waze akan memakan waktu sekitar 3 jam, tp kl ditambah macet dll, bakalan lebih dari itu. Sekitar jam 9 kami jalan dari hotel kami yang terletak di dekat Bandara Ngurah Rai, lalu kami sempat mampir untuk sarapan sebelum meneruskan perjalanan ke Amed Beach. Menuju ke Amed Beach, kami melewati beberapa tempat wisata yang lumayan membuat lalu lintas tersendat, apalagi kebanyakan tempat wisata tersebut berada di jalan yang kecil.
perjalanan ke Amed Beach |
Penginapan kami juga berada di pinggir pantai. Jarak dari kamar kami ke pantai paling hanya 20m. Kamar kami cukup besar, dengan satu ranjang double dan satu ranjang single. WC di dalam dengan shower. Tapi sayangnya tidak ada TV di kamar. Tepat di depan pantai, adalah cafe dari penginapan tersebut. Makanannya cukup bervariasi, tapi lebih ke western style, sedangkan menu indonesianya paling hanya nasi goreng, selebihnya adalah menu2 seperti sandwich, pizza, dan spaghetti.
Setelah barang turun semua dari mobil dan sedikit beres2 kamar, saya dan bocah2 langsung menuju pantai. Apalagi si princess, dia yang paling semangat, sepanjang perjalanan dia sudah ribut pengen main di pantai. Sebentar-sebentar protes koq ga sampe2 yah?? Tapi begitu tiba di pantai, semangatnya untuk main pasir langsung hilang, malah berubah jadi takut. Kenapa? Karena ternyata pasir di Amed beach ini kasar dan banyak batu-batu kecil. Jadi tanpa pakai sandal, kaki kita akan sangat sakit karena karangnya juga lumayan tajem2. Jarak daratan ke tepi pantai juga cukup dekat. saya bisa membayangkan kalau malam pasti airnya akan naik sampai atas dan memang benar saja, ketika kami melewati pantai untuk makan malam, kami harus hati-hati agar tidak kena air laut.
Selain itu, Amed Beach betul2 pantai yang indah. Pantainya bersih dan cukup sepi. Masih lebih banyak turis asing yang ke sana di banding turis lokal. Tapi untuk hiburan, Kuta, Legian, atau Seminyak tetap nomor 1. Amed Beach ini yah betul2 pantai saja. Tidak ada kegiatan lain di sini kecuali berjemur, berenang di pantai, dan snorkling.
Menjelang sore, saya bergantian tugas dengan si boss. Kali in saya yg snorkeling dan dia yg jagain bocah-bocah.
Setelah barang turun semua dari mobil dan sedikit beres2 kamar, saya dan bocah2 langsung menuju pantai. Apalagi si princess, dia yang paling semangat, sepanjang perjalanan dia sudah ribut pengen main di pantai. Sebentar-sebentar protes koq ga sampe2 yah?? Tapi begitu tiba di pantai, semangatnya untuk main pasir langsung hilang, malah berubah jadi takut. Kenapa? Karena ternyata pasir di Amed beach ini kasar dan banyak batu-batu kecil. Jadi tanpa pakai sandal, kaki kita akan sangat sakit karena karangnya juga lumayan tajem2. Jarak daratan ke tepi pantai juga cukup dekat. saya bisa membayangkan kalau malam pasti airnya akan naik sampai atas dan memang benar saja, ketika kami melewati pantai untuk makan malam, kami harus hati-hati agar tidak kena air laut.
Selain itu, Amed Beach betul2 pantai yang indah. Pantainya bersih dan cukup sepi. Masih lebih banyak turis asing yang ke sana di banding turis lokal. Tapi untuk hiburan, Kuta, Legian, atau Seminyak tetap nomor 1. Amed Beach ini yah betul2 pantai saja. Tidak ada kegiatan lain di sini kecuali berjemur, berenang di pantai, dan snorkling.
Beautiful Amed Beach |
Pasirnya banyak batu2 kecil |
Menjelang sore, saya bergantian tugas dengan si boss. Kali in saya yg snorkeling dan dia yg jagain bocah-bocah.
Benar saja apa yg si boss bilang waktu itu, bisa langsung snorkeling di pantainya. Dan memang, saya tidak perlu berenang jauh until melihat ikan-ikan kecil berwarna warni di laut. Begitu masuk ke air, langsung nyelam ke bawah Dan di Sana sudah banyak ikan-ikan kecil berenang Dan juga terumbu-terumbu karang. Sayangnya says tidak bawa kamera ketika snorkelling