Keliling Eropa dengan Eurail Pass
Setelah memutuskan untuk pergi ke Eropa pada liburan musim panas lalu dan juga kebetulan mendapatkan tiket harga promo dari Etihad SIN - CDG dan AMS - CGK, hal yang saya pikirkan kemudian adalah, mau ngapain di Eropa selama 15 hari? Mau ke mana aja? Nginep di mana? Dan naik apa? Tapi yang pasti, tujuan pertama kami adalah Paris dan berakhir di Amsterdam.
Saya mulai menyusun itinerary dengan berbekal contoh itinerary dari travel-travel yang mengadakan tour ke Eropa, juga cerita-cerita para travel blogger dan teman-teman di group Backpacker International. Kebetulan saya punya teman di Paris dan sepupu di Belanda, jadi untuk tujuan di 2 tempat tersebut saya tidak terlalu bingung. Tapi kalau menghabiskan 15 hari hanya di Perancis dan Belanda kayanya sayang juga, dan lagi saya pengen banget bisa balik Jerman, kemudian sepupu saya yang di Belanda juga ngajak kami ke Rome, jadi saya memasukkan Jerman dan Rome sebagai destinasi berikutnya setelah Paris.
Jadilah itinerary saya yang pertama dengan rute : Paris, Belanda, Jerman, Italy, dan kembali ke Belanda. Tapi kemudian si boss ngebet banget pengen ke Swiss. Pengen liat salju di Mt. Titlis katanya, masa udah ke Eropa jauh-jauh ga ke Swiss, sayang banget. Lalu saya pun memasukkan Swiss ke dalam itinerary kami. Saya cukup berpikir keras, gimana caranya agar kami bisa mengoptimalkan waktu kami di Eropa dengan baik, jangan sampe buang-buang waktu di jalan. Dan akhirnya jadilah itinerary yang kedua, yang akhirnya kami gunakan selama kami di Eropa.
Day 1 : Paris
Day 2 : Paris
Day 3 : Strassbourg, Colmar
Day 4 : to Zurich
Day 5 : Engelberg, Mt. Titlis, Lucerne
Day 6 : Interlaken
Day 7 : To Rome, Vatican City
Day 8 : Rome and takes a night train to Munich
Day 9 : Munich - Koln
Day 10 : to Rotterdam
Day 11 : Giethoorn
Day 12 : Rotterdam, Den Haag
Day 13 : Volendam
Day 14 : Amsterdam
Day 15 : Amsterdam
Itinerary selesai, sekarang masalah transportasi. Ada banyak cara untuk berkeliling Eropa selain naik pesawat , yaitu dengan kereta, bus, sewa mobil, dan pesawat. Dari keempat pilihan tersebut, kereta-lah yang menjadi favorit para traveler, termasuk saya. Kenapa? Kalau dibanding pesawat tentu akan lebih murah naik kereta, kalau sewa mobil tentu akan lebih cape karena harus stir sendiri, dll. Dan kalau dibandingkan dengan bus, 11-12 sih harganya, tapi mostly mereka lebih memilih kereta adalah karena selain dari segi kenyamanannya, kereta juga bisa menempuh jarak lebih cepat daripada bus. Jadi kalau kita mau keliling Eropa via darat dengan waktu kita terbatas, pilihlah kereta, tapi kalau punya banyak waktu bus bisa menjadi pilihan juga. Bisa di cek di www.flixbus.com.
Berpegangan pada pengalaman orang-orang dan artikel-artikel sang master kereta Mark Smith dalam websitenya www.seat61.com, saya pun memutuskan untuk menggunakan Eurail Pass yang berlaku 15 hari. Karena setelah dibandingkan, harga Eurail Pass dengan tiket eceran di Loco2, untuk rute saya di atas, Eurail Pass bisa menghemat kurang lebih setengah harga dari tiket eceran/ point to point.
Day 1 : Paris
Day 2 : Paris
Day 3 : Strassbourg, Colmar
Day 4 : to Zurich
Day 5 : Engelberg, Mt. Titlis, Lucerne
Day 6 : Interlaken
Day 7 : To Rome, Vatican City
Day 8 : Rome and takes a night train to Munich
Day 9 : Munich - Koln
Day 10 : to Rotterdam
Day 11 : Giethoorn
Day 12 : Rotterdam, Den Haag
Day 13 : Volendam
Day 14 : Amsterdam
Day 15 : Amsterdam
Itinerary selesai, sekarang masalah transportasi. Ada banyak cara untuk berkeliling Eropa selain naik pesawat , yaitu dengan kereta, bus, sewa mobil, dan pesawat. Dari keempat pilihan tersebut, kereta-lah yang menjadi favorit para traveler, termasuk saya. Kenapa? Kalau dibanding pesawat tentu akan lebih murah naik kereta, kalau sewa mobil tentu akan lebih cape karena harus stir sendiri, dll. Dan kalau dibandingkan dengan bus, 11-12 sih harganya, tapi mostly mereka lebih memilih kereta adalah karena selain dari segi kenyamanannya, kereta juga bisa menempuh jarak lebih cepat daripada bus. Jadi kalau kita mau keliling Eropa via darat dengan waktu kita terbatas, pilihlah kereta, tapi kalau punya banyak waktu bus bisa menjadi pilihan juga. Bisa di cek di www.flixbus.com.
Berpegangan pada pengalaman orang-orang dan artikel-artikel sang master kereta Mark Smith dalam websitenya www.seat61.com, saya pun memutuskan untuk menggunakan Eurail Pass yang berlaku 15 hari. Karena setelah dibandingkan, harga Eurail Pass dengan tiket eceran di Loco2, untuk rute saya di atas, Eurail Pass bisa menghemat kurang lebih setengah harga dari tiket eceran/ point to point.
Kalau ada yang belum tau apa itu Eurail Pass, sama halnya dengan JR Pass yang berlaku di Jepang, Eurail Pass adalah tiket kereta api terusan yang bisa dipakai untuk berkeliling 28 negara di Eropa.
Eurail Pass ini mempunyai beberapa tipe :
- Select Pass, kita bisa milih 2, 3, 4 negara yang saling berbatasan. Misalnya : Paris - Benelux - Germany (ini best seller) atau Italia - Austria - Swiss - Germany. Untuk tiket ini kita juga bisa pilih misalnya 5 hari dalam 2 minggu, 6 hari dalam sebulan, dll. Harganya beragam sesuai tipe yg kita pilih.
- One Country Pass, ini tiket terusan untuk naik kereta dalam satu negara saja.
- Global Pass, nah ini kami pakai kmrn. Global Pass ini memungkinkan kita untuk naik kereta kemanapun dan sesering apapun. Mau tiap hari naik kereta kek ga masalah selama kereta tsb dicover sama Eurail Pass. Global Pass ini mempunyai batas waktu, yg paling singkat adalah 10 hari. Saya beli yang 15 hari karena kami pas 2 minggu ada di sana. Untuk harga juga bervariasi tergantung kelas dan masa berlakunya.
Awalnya saya sempat bingung mau beli antara mau beli Global dengan 4 countries pass. Awalnya saya menyusun itinerary Paris - Zurich - Roma - Rotterdam (naik pesawat dari Roma), tapi karena setelah saya liat kami punya jadwal lebih dari 7 hari untuk naik kereta, akhirnya saya pilih yang Global Pass. Lagian kalau dihitung-hitung malahan lebih mahal yang Select Pass 4 Countries.
Setelah menjatuhkan pilihan pada Global Pass, kegalauan lain muncul, yaitu dalam memilih kelas. Kelas 1 atau 2. Ketika diskusi dengan si boss, dia lebih memilih 1st class karena dia bilang ada anak-anak harus yang nyaman. Tapi berhubung saya emak-emak yang perhitungan, saya cek-cek dulu perbedaannya apa antara 1st class dan 2nd class itu. Saya pun menelepon agen Eurail Pass yang ada di Jakarta dan ketika saya tanya, si CS nya cuma bilang, bangkunya aja yang beda sama kl 1st class, gang buat jalannya lebih gede. Bingung deh... kalau cuma beda bangku sama gang buat jalan doang sih mending 2nd class aja secara harganya lumayan beda 100Euro per orang. Masih penasaran akhirnya saya cek web-nya langsung dan di sana dijelaskan lebih detail perbedaan antara kelas 1 dan 2.
Jadi perbedaan 1st class dan 2nd class Eurail Pass adalah :
- 1st class, dalam satu row seatnya 2-1 sedangkan 2nd itu 2-2, itu menjelaskan kenapa si agen bilang gang jalan si kelas satu lebih besar.
- 1st class bangkunya lebih lebar dari bangku 2nd class jg lebih empuk dan yg pasti reclining seat.
- 1st class ada stop contact di tiap seatnya untuk laptop/ charger HP, sedangkan 2nd class setiap 2 seat hanya ada 1 stop contact.
- 1st class untuk beberapa kereta dapat wifi gratis, 2nd class tidak dapat.
- 1st class di beberapa kereta di kasih snack dan minum gratis.
- Bisa duduk dan booking seat di 2nd class, tapi kalau tiketnya 2nd class ga bisa booking seat di 1st class.
- Ada lounge di beberapa statiun untuk pemegang tiket 1st class.
Berdasarkan semua fakta itu, mantap hatilah saya untuk memilih 1st class dan akhirnya saya pun membelinya lewat agen yang ada di Indo (www.eurobytrain.com). Kenapa lewat agen? Saya pribadi pakai agen karena waktu yang sudah mepet, sisa 2 minggu lagi sebelum keberangkatan, sedangkan untuk beli langsung dari Eropa melalui web-nya Eurail.com itu perlu sekitar 2 minggu pengiriman. Ga mungkin banget kan!
Lalu sebenarnya mending beli di mana? Di web Eurail.com atau lewat agen yang ada di Indo?
Jawabannya : beli di mana pun sama saja. Bedanya, kalau pembayaran di web Eurail itu dihitung pakai Euro dan udah pasti kamu harus bayar pakai credit card, sedangkan di agen Indo itu kamu bisa transfer pakai rupiah ke rekening mereka (BCA atau Mandiri) sesuai dengan kurs yang mereka kasih. Soal harga, kalau dihitung-hitung, total akhirnya hampir sama koq. Mungkin kalau dilihat harga yang tertera di web-nya saja itu lebih murah yang agen Indo punya, tapi harga dari agen Indo belum termasuk ongkos booking sebesar 5 Euro per-tiket, dan ini juga berlaku setiap kita mau booking seat untuk kereta-kereta yang perlu reservasi. Sedangkan harga yang tertera di web Eurail itu sudah termasuk pajak, dll, yang belum termasuk hanya ongkir saja. Ongkirnya murah koq kalau yang standard (2 minggu), kalau mau yang ekspress barulah lebih mahal.
Bisa ngga sih beli Eurail Pass langsung di Eropa?
Tidak bisa yah.. Eurail Pass harus dibeli diluar Eropa. Jadi perlulah diingat bahwa Eurail Pass ini harus dijaga baik-baik supaya tidak hilang, karena kalau hilang kita terpaksa harus beli tiket point to point yang notabene bakalan lebih mahal dibanding kalau kita pakai Eurail Pass, sayang banget kan..
Bagaimana cara menggunakan Eurail Pass?
Setelah sampai di Eropa, pass ini harus diaktifkan terlebih dahulu. Lebih baik sih diaktifkan pada hari kita mau pakai biar tidak buang-buang hari. Kami pribadi tidak menggunakan pass ini selama kami berada di Paris hari pertama dan kedua, hari ketiga barulah kami berencana menggunakannya untuk pergi ke Strassbourg. Tapi bodohnya, karena kami terlalu hati-hati, jadi semua passport kami tinggal di koper di apartment dan kami hanya bawa copy-annya saja sedangkan untuk mengaktifkan pass ini haruslah pakai passport. Batal sudah rencana menikmati indahnya kota Strassbourg. Jadi harus diingat yah, kalau mau mengaktifkan Eurail Pass itu HARUS bawa passport.
Worthed ga yah pakai Eurail Pass ini?
BANGET! Saya bilang worthed karena global pass yang saya gunakan ini mengcover hampir 95% ongkos transport kami. Di beberapa kota, salah satunya Zurich, pass ini bahkan bisa digunakan untuk kereta dalam kota. Tapi untuk kereta-kereta yang memerlukan reservasi, pass ini berlum termasuk biaya reservasi. Biaya reservasi itu sendiri berbeda-beda, tergantung dari jenis kereta, kelas, dan seberapa jauh trip yang akan kita tempuh.
Berikut adalah rincian biaya reservasi selama kami di Eropa :
- Paris to Zurich | TVG Lyria - 35 Euro/ org 2nd class
- Zurich to Milan | Euro City - 16 CHF/ org 1st class
- Milan to Rome | Frecciarossa 20 CHF/ org 1st class
- Rome to Munich | EuroNight 57 Euro/ org sleeper 1 kamar 4 org
- Koln to Amsterdam | ICE 5 Euro/ org 1st class (ini sebenarnya ga perlu booking, tapi saya booking biar fix tempat duduknya)
Selain kereta-kereta di atas, saya juga naik kereta untuk ke Lucerne, Engelberg, Interlaken, Spiez, Den Haag, Eindhoven, Zwolle tanpa booking, jadi bisa langsung naik dan duduk di gerbong sesuai dengan kelasnya.
Setiap kali naik kereta, kita harus isi 'journey details' yang ada di bawah tiket, tanggal berapa, jam berapa, naik kereta darimana kemana. Nanti kalau ada petugas yang periksa, kita tinggal tunjukin aja Eurail pass kita dan nanti dia akan kasih cap di samping kolom yang kita tulis. Tapi kenyataan sih ga semua petugas ngecek dan kasih cap juga sih. Rata-rata mereka cuma cek kita punya tiket atau tidak dan apakah tempat duduk kita sesuai dengan kelasnya atau tidak. That's all.
Tentang reservasi
Bagaimana kita tahu apakah kereta yang akan kita tumpangi itu perlu reservasi atau tidak? Semuanya bisa di cek di timetable yang ada di web Eurail.com atau kalau mau gampang, bisa download aplikasinya di Android/ IPhone : Rail Planner. Cara cek-nya, coba aja masukin kota asal dan kota tujuan kita, (misalnya Paris to Zurich), tanggal dan jam berangkat, then 'find route'.
Nanti muncul tuh jadwal-jadwal kereta yang sesuai dengan yang kita cari. Nah di ujung kanan jadwal itu akan ada tulisan 'R' yang dilingkari dengan lingkaran hijau dan yang dilingkari dengan garis putus-putus. 'R' dengan lingkaran hijau artinya harus melakukan reservasi sedangkan 'R' dengan lingkaran putus-putus artinya bisa reservasi dan bisa juga tidak. Tapi kalau misalnya kita tidak reservasi dan tiba-tiba nanti ditengah-tengah ada orang yang reservasi untuk seat yang sedang kita duduki, mau ga mau kita harus pindah. Saran saya sih untuk amannya mending reservasi saja, karena ngga enak banget kan kalau lagi enak-enak duduk di tengah-tengah perjalanan, tiba-tiba kita harus pindah kursi.
Cara reservasi?
- Bisa duduk dan booking seat di 2nd class, tapi kalau tiketnya 2nd class ga bisa booking seat di 1st class.
- Ada lounge di beberapa statiun untuk pemegang tiket 1st class.
Berdasarkan semua fakta itu, mantap hatilah saya untuk memilih 1st class dan akhirnya saya pun membelinya lewat agen yang ada di Indo (www.eurobytrain.com). Kenapa lewat agen? Saya pribadi pakai agen karena waktu yang sudah mepet, sisa 2 minggu lagi sebelum keberangkatan, sedangkan untuk beli langsung dari Eropa melalui web-nya Eurail.com itu perlu sekitar 2 minggu pengiriman. Ga mungkin banget kan!
Lalu sebenarnya mending beli di mana? Di web Eurail.com atau lewat agen yang ada di Indo?
Jawabannya : beli di mana pun sama saja. Bedanya, kalau pembayaran di web Eurail itu dihitung pakai Euro dan udah pasti kamu harus bayar pakai credit card, sedangkan di agen Indo itu kamu bisa transfer pakai rupiah ke rekening mereka (BCA atau Mandiri) sesuai dengan kurs yang mereka kasih. Soal harga, kalau dihitung-hitung, total akhirnya hampir sama koq. Mungkin kalau dilihat harga yang tertera di web-nya saja itu lebih murah yang agen Indo punya, tapi harga dari agen Indo belum termasuk ongkos booking sebesar 5 Euro per-tiket, dan ini juga berlaku setiap kita mau booking seat untuk kereta-kereta yang perlu reservasi. Sedangkan harga yang tertera di web Eurail itu sudah termasuk pajak, dll, yang belum termasuk hanya ongkir saja. Ongkirnya murah koq kalau yang standard (2 minggu), kalau mau yang ekspress barulah lebih mahal.
Bisa ngga sih beli Eurail Pass langsung di Eropa?
Tidak bisa yah.. Eurail Pass harus dibeli diluar Eropa. Jadi perlulah diingat bahwa Eurail Pass ini harus dijaga baik-baik supaya tidak hilang, karena kalau hilang kita terpaksa harus beli tiket point to point yang notabene bakalan lebih mahal dibanding kalau kita pakai Eurail Pass, sayang banget kan..
Bagaimana cara menggunakan Eurail Pass?
Setelah sampai di Eropa, pass ini harus diaktifkan terlebih dahulu. Lebih baik sih diaktifkan pada hari kita mau pakai biar tidak buang-buang hari. Kami pribadi tidak menggunakan pass ini selama kami berada di Paris hari pertama dan kedua, hari ketiga barulah kami berencana menggunakannya untuk pergi ke Strassbourg. Tapi bodohnya, karena kami terlalu hati-hati, jadi semua passport kami tinggal di koper di apartment dan kami hanya bawa copy-annya saja sedangkan untuk mengaktifkan pass ini haruslah pakai passport. Batal sudah rencana menikmati indahnya kota Strassbourg. Jadi harus diingat yah, kalau mau mengaktifkan Eurail Pass itu HARUS bawa passport.
Worthed ga yah pakai Eurail Pass ini?
BANGET! Saya bilang worthed karena global pass yang saya gunakan ini mengcover hampir 95% ongkos transport kami. Di beberapa kota, salah satunya Zurich, pass ini bahkan bisa digunakan untuk kereta dalam kota. Tapi untuk kereta-kereta yang memerlukan reservasi, pass ini berlum termasuk biaya reservasi. Biaya reservasi itu sendiri berbeda-beda, tergantung dari jenis kereta, kelas, dan seberapa jauh trip yang akan kita tempuh.
Berikut adalah rincian biaya reservasi selama kami di Eropa :
- Paris to Zurich | TVG Lyria - 35 Euro/ org 2nd class
- Zurich to Milan | Euro City - 16 CHF/ org 1st class
- Milan to Rome | Frecciarossa 20 CHF/ org 1st class
- Rome to Munich | EuroNight 57 Euro/ org sleeper 1 kamar 4 org
- Koln to Amsterdam | ICE 5 Euro/ org 1st class (ini sebenarnya ga perlu booking, tapi saya booking biar fix tempat duduknya)
Selain kereta-kereta di atas, saya juga naik kereta untuk ke Lucerne, Engelberg, Interlaken, Spiez, Den Haag, Eindhoven, Zwolle tanpa booking, jadi bisa langsung naik dan duduk di gerbong sesuai dengan kelasnya.
Setiap kali naik kereta, kita harus isi 'journey details' yang ada di bawah tiket, tanggal berapa, jam berapa, naik kereta darimana kemana. Nanti kalau ada petugas yang periksa, kita tinggal tunjukin aja Eurail pass kita dan nanti dia akan kasih cap di samping kolom yang kita tulis. Tapi kenyataan sih ga semua petugas ngecek dan kasih cap juga sih. Rata-rata mereka cuma cek kita punya tiket atau tidak dan apakah tempat duduk kita sesuai dengan kelasnya atau tidak. That's all.
Journey detail yang harus diisi tiap naik kereta |
Tentang reservasi
Bagaimana kita tahu apakah kereta yang akan kita tumpangi itu perlu reservasi atau tidak? Semuanya bisa di cek di timetable yang ada di web Eurail.com atau kalau mau gampang, bisa download aplikasinya di Android/ IPhone : Rail Planner. Cara cek-nya, coba aja masukin kota asal dan kota tujuan kita, (misalnya Paris to Zurich), tanggal dan jam berangkat, then 'find route'.
Contoh pencarian rute kereta |
Nanti muncul tuh jadwal-jadwal kereta yang sesuai dengan yang kita cari. Nah di ujung kanan jadwal itu akan ada tulisan 'R' yang dilingkari dengan lingkaran hijau dan yang dilingkari dengan garis putus-putus. 'R' dengan lingkaran hijau artinya harus melakukan reservasi sedangkan 'R' dengan lingkaran putus-putus artinya bisa reservasi dan bisa juga tidak. Tapi kalau misalnya kita tidak reservasi dan tiba-tiba nanti ditengah-tengah ada orang yang reservasi untuk seat yang sedang kita duduki, mau ga mau kita harus pindah. Saran saya sih untuk amannya mending reservasi saja, karena ngga enak banget kan kalau lagi enak-enak duduk di tengah-tengah perjalanan, tiba-tiba kita harus pindah kursi.
Contoh jadwal kereta |
Cara reservasi?
Ada 2 cara untuk melakukan reservasi, yaitu via web dan on the spot di ticket office yang ada di setiap statiun. Nah berhubung saya beli Eurail Pass nya lewat agen di Indo, jadi saya harus reservasi melalui agen tersebut dan juga kena biaya booking sebesar 5 Euro per ticket, lumayan banget kan, 5 Euro per tiket dikali 4 orang sudah 20 Euro, mending buat beli makanan. Kalau kita beli Eurail Pass nya langsung di web-nya Eurail.com, kita bisa reservasi langsung melalui webnya. Reservasi/ booking seat bisa dilakukan dari 2 minggu sebelum jadwal keberangkatan. Tapi perlu diingat, kalau sudah melakukan reservasi, berarti jam keberangkatan kita udah fix hari itu dan jam itu.
Kami pribadi, kami tidak melakukan reservasi apapun sebelumnya. Jadi semua reservasi kami lakukan tepat pada saat kami akan berangkat saja. Lebih aman karena ngga mungkin akan ketinggalan kereta, cuma agak deg-deg an aja setiap kali mau reservasi, takut keretanya udah penuh. Seperti ketika kami hendak ke Rotterdam dari Koln. Rencananya sih naik Thalys, biar sampe ke Rotterdamnya ga terlalu malem dan juga ngga perlu ganti kereta, tapi karena semua seat udah full booked, akhirnya kami naik ICE yang ternyata biaya bookingnya jauh lebih murah dibanding Thalys - happy banget!!
Review kereta
Dari semua kereta yang kami tumpangi selama di Eropa, menurut saya yang paling nyaman dan servicenya memuaskan adalah Frecciarossa rute Milan to Rome. Kami dapat seat berempat dengan meja di tengah-tengah. Bangkunya comfy banget, selain itu kami juga dapat snack dan expresso gratis (kereta lain ga dapat loh). Untuk anak-anak, mereka juga menyediakan children kit yang isinya kertas bergambar untuk diwarnai, pencil warna, mainan kartu, snack, dan jus. Nomor 2, saya suka ICE Munich - Koln dan Koln - Amsterdam Schiphol. Bukan karena saya pecinta all about Germany yah :), tapi ICE ini memiliki ruang duduk yang lebih besar dibanding kereta yang lain, jadi enak duduknya, lega.
Yang menurut saya kurang enak adalah TVG Paris - Zurich. Mungkin pengaruh juga karena pilih yang kelas 2, jadi tempat duduknya sempit. Karena 1st class nya mahal booo!! 45 Euro per seat. Kelas 2 nya saja 35 Euro per set dan untuk ukuran kelas 2 dan kondisi kereta, harga segini itu ga worthed banget! Ga ngerti dah apa yang bikin harganya sebegitu mahal, karena dibanding kereta lain yang jauh lebih bagus, harga booking seatnya malah lebih murah. ICE Munich to Koln is only 5 Euro for 1st Class, lebih murah dan lebih bagus.
Sebagai penutup, beberapa tips dari saya jika mau keliling Eropa dengan kereta adalah :
1. Susun itinerary lengkap dengan jadwal keretanya.
2. Buat second plan untuk jadwal kereta, jaga-jaga kalau misalnya kereta penuh atau ketinggalan kereta, jadi kita ga usah panik karena udah ada option lain.
3. Kalau kita mau booking seat di ticket office yang ada di statiun, datanglah ke statiun lebih awal 1,5 jam sampai 45 menit sebelum keberangkatan. Jaga-jaga kalau ternyata kita harus muter statiun untuk mencari dimana si ticket office-nya dan juga kalau misalnya harus ngantri pas mau booking seat.
4. Kalau udah punya jadwal fix yang kamu rasa bisa kamu penuhi semuanya, bisa booking seat terlebih dahulu lewat web Eurail.com (kalau beli langsung di webnya) atau lewat agen (kalau beli di agen). Booking seat di aplikasi Rail Planner juga bisa, tapi terbatas alias ga semua kereta bisa di booking lewat aplikasi.
5. Ketika mau naik, perhatikan petunjuk di setiap rel atau kalau di Swiss dan Jerman disebut 'Gleis'. Nah di petunjuk itu bisa dilihat kelas 1 atau 2 itu di line A, B, C, atau D. Jadi kalau ditulis kelas 1 di line D, jangan nunggu di line A atau masuk gerbong lewat line A, nanti kamu harus jalan jauh di dalam kereta untuk menuju line D. Kebayangkan ngelewatin barisan seat-seat yang ngga terlalu besar sambil geret koper. Jadi petunjuk harus selalu diperhatikan yah..
6. Di beberapa kereta seperti ICE, ada gerbong khusus yang mengharuskan penumpangnya untuk tenang. Kalau bawa anak-anak, mending jangan pilih gerbong tersebut karena nanti kalau berisik, kamu bisa diomelin sama penumpang lain.
7. Yang terakhir, ingatlah selalu, jangan sampai Eurail Pass kamu hilang, karena ini penting banget dan kamu ngga bisa beli lagi ketika kamu sudah berada di Eropa. Mungkin saja ada agen-agen tour yang jual, tapi kalau official office yang di statiun itu ngga jual Eurail Pass. Lagipula sayang banget kan kalau harus keluar uang lagi buat beli tiket baru.
So.. happy travelling guys!
Kami pribadi, kami tidak melakukan reservasi apapun sebelumnya. Jadi semua reservasi kami lakukan tepat pada saat kami akan berangkat saja. Lebih aman karena ngga mungkin akan ketinggalan kereta, cuma agak deg-deg an aja setiap kali mau reservasi, takut keretanya udah penuh. Seperti ketika kami hendak ke Rotterdam dari Koln. Rencananya sih naik Thalys, biar sampe ke Rotterdamnya ga terlalu malem dan juga ngga perlu ganti kereta, tapi karena semua seat udah full booked, akhirnya kami naik ICE yang ternyata biaya bookingnya jauh lebih murah dibanding Thalys - happy banget!!
Review kereta
Dari semua kereta yang kami tumpangi selama di Eropa, menurut saya yang paling nyaman dan servicenya memuaskan adalah Frecciarossa rute Milan to Rome. Kami dapat seat berempat dengan meja di tengah-tengah. Bangkunya comfy banget, selain itu kami juga dapat snack dan expresso gratis (kereta lain ga dapat loh). Untuk anak-anak, mereka juga menyediakan children kit yang isinya kertas bergambar untuk diwarnai, pencil warna, mainan kartu, snack, dan jus. Nomor 2, saya suka ICE Munich - Koln dan Koln - Amsterdam Schiphol. Bukan karena saya pecinta all about Germany yah :), tapi ICE ini memiliki ruang duduk yang lebih besar dibanding kereta yang lain, jadi enak duduknya, lega.
Yang menurut saya kurang enak adalah TVG Paris - Zurich. Mungkin pengaruh juga karena pilih yang kelas 2, jadi tempat duduknya sempit. Karena 1st class nya mahal booo!! 45 Euro per seat. Kelas 2 nya saja 35 Euro per set dan untuk ukuran kelas 2 dan kondisi kereta, harga segini itu ga worthed banget! Ga ngerti dah apa yang bikin harganya sebegitu mahal, karena dibanding kereta lain yang jauh lebih bagus, harga booking seatnya malah lebih murah. ICE Munich to Koln is only 5 Euro for 1st Class, lebih murah dan lebih bagus.
Sebagai penutup, beberapa tips dari saya jika mau keliling Eropa dengan kereta adalah :
1. Susun itinerary lengkap dengan jadwal keretanya.
2. Buat second plan untuk jadwal kereta, jaga-jaga kalau misalnya kereta penuh atau ketinggalan kereta, jadi kita ga usah panik karena udah ada option lain.
3. Kalau kita mau booking seat di ticket office yang ada di statiun, datanglah ke statiun lebih awal 1,5 jam sampai 45 menit sebelum keberangkatan. Jaga-jaga kalau ternyata kita harus muter statiun untuk mencari dimana si ticket office-nya dan juga kalau misalnya harus ngantri pas mau booking seat.
4. Kalau udah punya jadwal fix yang kamu rasa bisa kamu penuhi semuanya, bisa booking seat terlebih dahulu lewat web Eurail.com (kalau beli langsung di webnya) atau lewat agen (kalau beli di agen). Booking seat di aplikasi Rail Planner juga bisa, tapi terbatas alias ga semua kereta bisa di booking lewat aplikasi.
5. Ketika mau naik, perhatikan petunjuk di setiap rel atau kalau di Swiss dan Jerman disebut 'Gleis'. Nah di petunjuk itu bisa dilihat kelas 1 atau 2 itu di line A, B, C, atau D. Jadi kalau ditulis kelas 1 di line D, jangan nunggu di line A atau masuk gerbong lewat line A, nanti kamu harus jalan jauh di dalam kereta untuk menuju line D. Kebayangkan ngelewatin barisan seat-seat yang ngga terlalu besar sambil geret koper. Jadi petunjuk harus selalu diperhatikan yah..
6. Di beberapa kereta seperti ICE, ada gerbong khusus yang mengharuskan penumpangnya untuk tenang. Kalau bawa anak-anak, mending jangan pilih gerbong tersebut karena nanti kalau berisik, kamu bisa diomelin sama penumpang lain.
7. Yang terakhir, ingatlah selalu, jangan sampai Eurail Pass kamu hilang, karena ini penting banget dan kamu ngga bisa beli lagi ketika kamu sudah berada di Eropa. Mungkin saja ada agen-agen tour yang jual, tapi kalau official office yang di statiun itu ngga jual Eurail Pass. Lagipula sayang banget kan kalau harus keluar uang lagi buat beli tiket baru.
So.. happy travelling guys!
☺☺☺
2 comments
Wow, it's great to be on a vacation around Europe, lots of experiences that you can get there. Thank you for sharing your vacation experiences and knowledge here. en.balijetaime.com
ReplyDeleteMbak, dari satu kota kekota berikutnya, kadang2 ada yg ganti train 2 kali dengan waktu yg singkat, 6 atau 7 menit.. apakah itu memungkinkan?
ReplyDelete