Welcome in Singapore, Kiddo
1st January 2017
Day 1 - Arrive in Singapore
Skip new year party last night, wake up early for the morning flight... Jam 6 pagi kami sudah siap brangkat ke airport dengan sebuah koper kecil, travel bag, ransel, dan 2 buah stroller (1 pny sendiri dan 1 rental). Perjalanan ke airport lancar banget, cuma sekitar 30 menit dari rumah kami di Karawaci tanpa memotong jalan belakang, tapi begitu sampe airport, ternyata airportnya cukup rame. Setelah check in, kita jalan2 dl di airport karena waktu boarding masih cukup lama, dan bahkan sempet breakfast dl di AW Resto :D Masuk pesawat.. eng ing eng.. penuh banget. Tapi untungnya kita dpt tempat duduk ngga di tengah2. Agak khawatir sebenernya karena ini adalah first flight-nya si Boy, takutnya dia bakalan bosen dan minta jalan ke sana ke sini (maklum anak setahun setengah). Tapi thank's God dia anteng banget, dan tidur malahan. Jadi his first flight berjalan mulus.
Sampe di SG sekitar jam 11 siang waktu SG. Ini pertama kalinya saya ke SG bawa anak2 dan sebelumnya ngga pernah perhatiin kalau di Changi itu ada jalur khusus untuk anak dengan stroler dan kursi roda, dan ini membantu banget (menurut saya) karena kita jadi ngga perlu ngantri panjang2 di imigrasi ataupun ketika lagi tunggu taksi.
Sekitar 25 menit perjalanan dari Changi, akhirnya sampai juga di Strand Hotel, Bencoolen Street. Kesan pertama, hotelnya tidak terlalu besar dan pas kami datang itu di depannya sedang ada pembangunan statiun MRT baru yang nantinya akan bernama Bencoolen Station - jadi kebayang kalau misalnya di depan hotel ini ada stasiun MRT, brarti otomatis harga hotel ini pun akan naik.
Cek in dan pembayaran tidak ada masalah, bahkan bisa dibilang pelayanannya cepat. Segera setelah selesai dengan administrasi, kami langsung di antar ke kamar. Kamar kami terletak di lantai 5, lorong menuju kamar cukup besar dan bersih. Sampai dengan saat ini, kesan terhadap hotel ini masih bagus. Tidak perlu jalan terlalu jauh dari lift, kami pun sampai di depan kamar kami, and... kamarnya cukup lega dan bersih, penataannya juga bagus dan penting kamar mandinya bersih dan tidak bau. So.. tambah bagus lagi penilaian saya untuk hotel ini - sayang ngga sempet foto kamar hotelnya. Oh ya, satu lagi, kids seem so in love with the comfortable bed. Si princess langsung loncat ke kasur dan belaga tidur. Thank's God, there's no problem with them since sometimes the princess feels homesick, salah satunya waktu ke Aston Anyer (padahal kamarnya bagus), si princess nangis malem2 minta pulang ke rumah.
Istirahat di kamar sejenak, mandiin anak2, rapihin barang2, lalu saya dan si Boss pun mandi. Setelah itu, barulah kami mulai meng-explore sekitar hotel. Pertama, cari makan karena memang sudah seharusnya makan siang. Sewaktu saya baca2 tentang hotel ini, ada keterangan bahwa hotel ini dekat dengan kopiam, tapi td waktu naik taksi saya tidak melihat ada kopiam. Akhirnya saya tanya ke penjaga hotel yang udah sedikit tua, walaupun Englishnya agak kacau, tapi saya cukup bisa mengerti apa yang dia bilang. Dia menyuruh saya untuk berjalan ke arah kanan lalu belok kiri pas di traffic light, dan menyebrang. Benar saja, tulisan 'FOOD REPUBLIC' langsung terlihat di depan saya ketika saya sedang menyebrang jalan, deket banget sama hotel, cuma sekitar 200 atau 300 mtr kira2.
Masuk ke Food Republic, sepi pengunjung karena memang saat itu, jam makan sudah lewat. Kami pun bagi2 tugas. Si boss yang cari tempat duduk dan saya yang cari makanan. Tidak butuh lama2 berkeliling, karena makanannya juga relatif hampir sama semua, seputar chicken rice, mix rice, noodle, dan harganya juga ga beda jauh. So akhirnya untuk siang itu saya memutuskan untuk memesan chicken rice set (nasi 2, ayam rebus big portion, dan sayur) seharga 11 SGD ditambah nasi putih seharga 1 SDG. Anggaplah 1 SGD itu 10rb, jadi makan siang hari ini 12 x 10rb = 120rb untuk ber 4, ngga beda jauh dengan harga di Jakarta - lebih murah malahan.
Kekhawatiran saya dimulai ketika saya menaruh makanan tsb di meja. Si boy. Si boy itu bisa dibilang susah banget makan. Kalau di rumah, dia seringkali nolak makan nasi, tapi kalau dia lagi mau makan yah dia mau makan. Dibanding nasi, dia lebih suka ngemil seperti french fries atau makan roti. Jadi tekad saya ketika itu adalah, kl dia ga mau makan ya udah, saya akan beli roti atau french fries, that's all. Tapi ternyata, kekhawatiran saya tidak terjadi. Si boy pun mau makan dengan lahap - sampe kaget saya sebenernya karena jarang banget dia makan selahap itu. Mungkin karena memang makanannya enak (apalagi sayurnya wangi banget) atau mungkin jg karena suasana baru... don't care, yang penting dia mau makan.
Makan selesai, selanjutnya cari MRT untuk pergi ke Orchard. Sesuai dengan yang saya baca juga, Statiun MRT ada tepat di sebelah Food Republic. Namanya MRT Bras Basah. Tapi sayangnya di halte tsb tidak ada lift yang menuju ke bawah, cuma ada escalator, jadi agak susah untuk kami yang bawa stroller. Sebenarnya ada lift, tapi di halte yang ada di dalam SMU (Singapore Management University) yang letaknya di seberang jalan. Namun, karena hari itu tanggal merah (1 january) jadi SMU pun libur dan akses menuju ke lift pun tertutup. Jadi terpaksa kami turun melalui eskalator.
Sekitar 25 menit perjalanan dari Changi, akhirnya sampai juga di Strand Hotel, Bencoolen Street. Kesan pertama, hotelnya tidak terlalu besar dan pas kami datang itu di depannya sedang ada pembangunan statiun MRT baru yang nantinya akan bernama Bencoolen Station - jadi kebayang kalau misalnya di depan hotel ini ada stasiun MRT, brarti otomatis harga hotel ini pun akan naik.
Cek in dan pembayaran tidak ada masalah, bahkan bisa dibilang pelayanannya cepat. Segera setelah selesai dengan administrasi, kami langsung di antar ke kamar. Kamar kami terletak di lantai 5, lorong menuju kamar cukup besar dan bersih. Sampai dengan saat ini, kesan terhadap hotel ini masih bagus. Tidak perlu jalan terlalu jauh dari lift, kami pun sampai di depan kamar kami, and... kamarnya cukup lega dan bersih, penataannya juga bagus dan penting kamar mandinya bersih dan tidak bau. So.. tambah bagus lagi penilaian saya untuk hotel ini - sayang ngga sempet foto kamar hotelnya. Oh ya, satu lagi, kids seem so in love with the comfortable bed. Si princess langsung loncat ke kasur dan belaga tidur. Thank's God, there's no problem with them since sometimes the princess feels homesick, salah satunya waktu ke Aston Anyer (padahal kamarnya bagus), si princess nangis malem2 minta pulang ke rumah.
Istirahat di kamar sejenak, mandiin anak2, rapihin barang2, lalu saya dan si Boss pun mandi. Setelah itu, barulah kami mulai meng-explore sekitar hotel. Pertama, cari makan karena memang sudah seharusnya makan siang. Sewaktu saya baca2 tentang hotel ini, ada keterangan bahwa hotel ini dekat dengan kopiam, tapi td waktu naik taksi saya tidak melihat ada kopiam. Akhirnya saya tanya ke penjaga hotel yang udah sedikit tua, walaupun Englishnya agak kacau, tapi saya cukup bisa mengerti apa yang dia bilang. Dia menyuruh saya untuk berjalan ke arah kanan lalu belok kiri pas di traffic light, dan menyebrang. Benar saja, tulisan 'FOOD REPUBLIC' langsung terlihat di depan saya ketika saya sedang menyebrang jalan, deket banget sama hotel, cuma sekitar 200 atau 300 mtr kira2.
source by. Google |
Masuk ke Food Republic, sepi pengunjung karena memang saat itu, jam makan sudah lewat. Kami pun bagi2 tugas. Si boss yang cari tempat duduk dan saya yang cari makanan. Tidak butuh lama2 berkeliling, karena makanannya juga relatif hampir sama semua, seputar chicken rice, mix rice, noodle, dan harganya juga ga beda jauh. So akhirnya untuk siang itu saya memutuskan untuk memesan chicken rice set (nasi 2, ayam rebus big portion, dan sayur) seharga 11 SGD ditambah nasi putih seharga 1 SDG. Anggaplah 1 SGD itu 10rb, jadi makan siang hari ini 12 x 10rb = 120rb untuk ber 4, ngga beda jauh dengan harga di Jakarta - lebih murah malahan.
Kekhawatiran saya dimulai ketika saya menaruh makanan tsb di meja. Si boy. Si boy itu bisa dibilang susah banget makan. Kalau di rumah, dia seringkali nolak makan nasi, tapi kalau dia lagi mau makan yah dia mau makan. Dibanding nasi, dia lebih suka ngemil seperti french fries atau makan roti. Jadi tekad saya ketika itu adalah, kl dia ga mau makan ya udah, saya akan beli roti atau french fries, that's all. Tapi ternyata, kekhawatiran saya tidak terjadi. Si boy pun mau makan dengan lahap - sampe kaget saya sebenernya karena jarang banget dia makan selahap itu. Mungkin karena memang makanannya enak (apalagi sayurnya wangi banget) atau mungkin jg karena suasana baru... don't care, yang penting dia mau makan.
Makan selesai, selanjutnya cari MRT untuk pergi ke Orchard. Sesuai dengan yang saya baca juga, Statiun MRT ada tepat di sebelah Food Republic. Namanya MRT Bras Basah. Tapi sayangnya di halte tsb tidak ada lift yang menuju ke bawah, cuma ada escalator, jadi agak susah untuk kami yang bawa stroller. Sebenarnya ada lift, tapi di halte yang ada di dalam SMU (Singapore Management University) yang letaknya di seberang jalan. Namun, karena hari itu tanggal merah (1 january) jadi SMU pun libur dan akses menuju ke lift pun tertutup. Jadi terpaksa kami turun melalui eskalator.
Si Princess 1st MRT |
Naik MRT ke Orchard, si Princess seneng banget karena memang baru pertama kali naik kereta - biasanya naik kereta2an doang di Supermall :D Sampai di Orchard, langsung suasananya beda banget sama di Station Bras Basah tadi. Crowded banget di Orchard, sampe mau jalan pun susah - maklumlah namanya juga pusat perbelanjaan yang paling bnyk didatengin org dari berbagai tempat/ negara.
Tujuan kami ke Orchard adalah untuk liat ornamen Natal yang besoknya (tanggal 2 january) sudah akan diganti. Tapi sayangnya, ketika kami naik ke atas, ternyata di luar hujan jadi ngga mungkin kalau mau jalan2 di luar sana. Jadinya kami masuk lagi ke Takashimaya. Niatnya mau kasih liat air mancur ke anak2, tp OMG penuh banget disana dan akhirnya kami putuskan untuk pindah lokasi ke ION saja. Ternyata ION juga sama ramenya (ga ada mendingnya), mkg imbas karena diluar hujan juga. Dan.. karena merasa ngga ada yang bisa dilakukan lagi di Orchard - lupakan soal shopping, kami mutusin buat balik hotel dan istirahat karena besoknya kita mau ke Sentosa Island...
Manulife Centre
51 Bras Basah Road, 301-03, Singapore
0 comments